THE ROMANCE of MANUAL nd
SHINBI JEON MERENUNGKAN HUBUNGAN DAN KEBANGKITAN BARANG ANALOG DAN MANUAL DI ERA YANG DIDOMINASI KENYAMANAN DIGITAL.
Di tengah irama tak henti dari kemajuan teknologi, ada sebuah gerakan bersemayam—kebangkitan ketertarikan yang kembali mengemuka terhadap manual. Ini bukan sekadar tren semata; ini adalah keinginan mendalam untuk mencari sisi autentik, pencarian akan hubungan yang nyata di tengah kemegahan dunia digital.
Kebangkitan artefak manual—dari jam tangan klasik hingga piringan hitam dan di luar itu—merupakan ungkapan dari keinginan untuk terlibat dengan dunia secara lebih berkesadaran. Di era di mana algoritma mengatur musik kita dan ponsel memotret setiap momen, barang-barang analog ini menawarkan suatu jeda. Mengundang kita untuk meluangkan waktu sejenak, menghargai kerajinan, dan menghubungkan kembali dengan kesenangan sensorik dari yang bersifat fisik.
Di luar fungsi praktisnya sebagai penunjuk waktu, jam tangan mekanik membangkitkan kekaguman dan presisi yang sering kali absen pada jam tangan elektronik. Setiap roda gigi dan jarum jam adalah bukti dari keterampilan dan seni dari generasi masa lalu. Memakai jam tangan mekanik bukan hanya sekadar pernyataan mode, tetapi juga sebuah penghargaan terhadap tradisi dan kerajinan—suatu kemewahan kecil yang abadi di tengah dunia yang terobsesi dengan gadget instan.
Demikian pula, kebangkitan fotografi analog telah memicu minat yang baru terhadap penangkapan momen dengan kesadaran. Sebagai individu Generasi Z yang tumbuh dalam era digital, saya tidak pernah mengalami zaman itu secara langsung. Namun, di tengah arus kepuasan instan dari dunia digital, saya merasa tertarik pada hal praktik-praktik analog seperti fotografi film. Memasukkan rol film ke dalam kamera, menyesuaikan pengaturan secara manual, dan dengan sabar menunggu hasil cetakan film menghadirkan rasa antisipasi dan hubungan dengan proses kreatif yang tidak sering ditemui dalam foto digital. Setiap kali menekan tombol rana menjadi tindakan yang sadar, menangkap momen dengan tujuan yang jelas. Kekurangan dan kejutan yang ada dalam film seperti butiran, variasi subtil dalam warna dirayakan sebagai tanda unik dari setiap momen yang terabadikan, sehingga proses menunggu hasil yang dinanti-nantikan menjadi semakin menarik bagi saya.
Di luar domain-domain tradisional ini, kebangkitan manual menyebar ke wilayah-wilayah yang tidak terduga. Pertimbangkan kebangkitan kerajinan tangan dan barang-barang buatan tangan. Di dalam budaya yang didominasi oleh produksi massal dan rantai pasok