SUSTAINABILITY
REKONSTRUKSI GARMEN
Peduli terhadap isu sustainable, generasi Z yang dikenal akan keberaniannya dalam bereksperimen dan mengekspresikan diri, membawa angin segar ke dalam industri fashion. Tren yang mendominasi di kalangan Gen Z mencakup pengadopsian kembali gaya retro dan vintage, penekanan pada keberlanjutan dan pakaian ramah lingkungan, serta integrasi teknologi dalam elemen fashion. Tak heran jika layanan eksperimental yang melambangkan mode berkelanjutan turut diusung sejumlah label lokal untuk menarik minat Gen Z. Mereka dikenal sangat kritis dan sadar terhadap isu-isu seperti keberlanjutan dan etika produksi, sehingga layanan rekonstruksi garmen untuk memberikan “nyawa baru” pada busana lama menjadi incaran. Seperti yang baru saja diluncurkan oleh Sejauh Mata Memandang dengan menggandeng Mulih Studio. Terus menghadirkan inovasi koleksi yang ramah lingkungan, Sejauh Mata Memandang berkolaborasi dengan Mulih Studio meluncurkan “Kembali Baik” sebuah program perbaikan pakaian dari koleksi-koleksi Sejauh Mata Memandang sehingga bisa memperpanjang masa pakai sebuah koleksi. Lalu, ada label Tangan melalui koleksi Re-tangan yang menawarkan desain baru dengan mengubah pakaian lama menjadi pakaian yang segar dan modern. Denim dikreasikan menjadi beragam siluet adjustable, sehingga bisa dikenakan menjadi beragam gaya. Kemudian dari panggung ANFA Reunion Plaza Indonesia Fashion Week 2024, terlihat presentasi yang mencuri atensi, yaitu persembahan ANW yang berkolaborasi dengan Lua Archives. Koleksi busana dengan teknik upcycle yang memikat hadir dengan nuansa romantis. Detail embroidery yang menjadi ciri khas dari ANW hingga eksplorasi teknik rekayasa tekstil memberikan tampilan oneof-a-kind. Jasa perbaikan busana juga turut digagas oleh Rethread. Melalui inovasi untuk memperpanjang usia suatu barang, Rethread berspesialisasi dalam memodifikasi pakaian lama atau rusak dengan menggunakan teknik artisanal dari sulaman tangan, guna menambah value dari garmen vintage.